makalah profesi kependidikan (cara memotivasi siswa dan permasalahan yang dihadapi oleh guru)



CARA MEMOTIVASI SISWA DAN PERMASALAHAN YANG DIHADAPI OLEH GURU





Makalah

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas dalam Mata Kuliah Profesi Kependidikan pada Jurusan Pendidikan Matematika
Sekolah Tinggi Keguruan Dan Ilmu Pendidikan
Yayasan Perguruan Islam Maros


DI SUSUN OLEH KELOMPOK 5 :
Abd. Rahman
Halmawati
Megawati
Sartika


JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
YAYASAN PERGURUAN ISLAM MAROS
2017






KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT, karena berkat rahmat dan pertolongan-Nyalah sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah “CARA MEMOTIVASI SISWA dan PERMASALAHAN yang DIHADAPI OLEH GURU” sebagai bahan dalam pemenuhan tugas kelompok mata kuliah Profesi Kependidikan. Kami juga tak lupa mengucapkan banyak terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini.
Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, maka dari itu kami banyak mengharap kritik dan saran dari pembaca demi kesempurnaan dalam menyusun makalah dikemudian hari. Semoga makalah ini dapat bermanfaat baik bagi pembaca maupun bagi kami sebagai penyusun.


BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
            Dalam bidang pendidikan, guru adalah figure yang memegang peranan penting didalamnya. Guru sebagai pendidik yang profesional, mempunyai citra yang baik di dalam kehidupan masyarakat bila mana bisa menjadi panutan ataupun teladan masyarakat sekelilingnya. Masyarakat akan menilai bagaimana sikap seorang guru dalam kehidupan sehari-hari, apakah patut menjadi teladan orang sekelilingnya atau tidak.
            Dalam proses pembelajaran, setiap guru menginginkan anak didiknya memperoleh hasil yang baik dan memuaskan. Harapan tersebut sering kali kandas dan mengalami berbagai macam kesulitan dalam belajar. Sebagai tanda siswa mengalami kesulitan yang paling tampak ialah hasil belajarnya rendah dan hasil yang dicapai tidak sesuai dengan usaha yang dilakukan. Dengan demikian tugas seorang guru adalah bagaimana membantu peserta didik mengatasi masalah-masalah yang berhubungan dengan kegiatan belajar mengajar di sekolah maupun di luar sekolah.
             Selain itu. Dalam pembelajaran, setiap siswa memiliki kesulitan yang berbeda-beda dalam memahami konsep akademik sebagaimana mereka biasa diajarkan, yaitu menggunakan sesuatu yang abstrak dan metode ceramah. Perlu disadari bahwa program pembelajaran bukanlah sekedar rentetan topic/pokok bahasan, tetapi sesuatu yang harus dipahami oleh siswa dan dapat dipergunakan untuk kehidupannya.
            Seorang guru yang profesional, seharusnya mengetahui kesulitan anak didiknya terutama dalam belajar, dan mengetahui tentang apa yang seharusnya dia lakukan terhadap anak didiknya untuk bisa bangkit dari kesulitan dengan motivasi yang keras. Karena pada dasarnya, guru disamping sebagai pendidik, guru juga sebagai motivator bagi peserta didiknya. Dengan demikian guru seharusnya memberikan dorongan motivasi terhadap anak didiknya dalam kaitannya dengan pendidikan ataupun peroses pengembangan pengetahuan anak didik.
            Profesi guru bukanlah tanpa masalah, profesi guru merupakan profesi yang membutuhkan kreativitas, inovasi, dan visi. Namun demikian guru, harus bisa keluar dari segala macam permasalahan tersebut. Dari itu, seorang guru diharuskan mengetahui tentang apa itu motivasi, bagaimana mengaplikasikannya, dan bagaimana caranya memberikan dan menumbuhkan motivasi tersebut dalam individual peserta didik masing-masing, sehingga bisa mencetak peserta didik yang selalu semangat juang serta memiliki motivasi belajar yang keras, bisa mencapai tujuaannya masing-masing, dan memperoleh hasil yang maksimal dalam belajar.
B.     Rumusan Masalah
1.      Apa itu motivasi?
2.      Bagaimana cara memotivasi siswa?
3.      Apa saja permasalahan yang dihadapi oleh guru?
4.      Apa saja solusi atas permasalahan yang dihadapi oleh guru?
C.    Tujuan Penulisan
1.      Untuk mengetahui pengertian motivasi
2.      Untuk mengetahui bagaimana cara memotivasi siswa
3.      Untuk mengetahui apa saja prmasalahan yang dihadapi oleh guru
4.      Untuk mengetahui apa solusi aas permasalahan yang dihadapi guru



BAB II
PEMBAHASAN
A.    Motivasi
           Motivasi dalam bahasa latin movere, yang berarti gerak atau dorongan untuk bergerak. Hal penting yang berkaitan dengan motivasi adalah bahwa motivasi itu tidak bisa diamati secara langsung. Tetapi motivasi dapat diketahui dari tingkah laku, yaitu apa yang dikatakan dan apa yang diperbuat seseorang. Menurut M. Utsman Najati seperti yang dikutip oleh Abdul Rahman Shaleh, motivasi adalah kekuatan penggerak yang membangkitkan aktivitas pada makhluk hidup, dan menimbulkan tingkah laku serta mengarahkannya menuju tujuan tertentu.
           Motivasi terbagi atas 2, yaitu motivasi intrinsic dan motivasi ekstrinsik. Motivasi intrinsic yaitu motivasi yang muncul dari dalam diri seseorang atau manakala sifat pekerjaan itu sendiri yang membuat seorang termotivasi, sedangkan motivasi eksrinsik ialah motivasi yang muncul pada seseorang karena adanya unsur-unsur dari luar.
B.     Cara Memotivasi Siswa
            Dalam proses pembelajaran, tiap siswa memiliki perbedaan masalah dalam penerimaan materi pembelajaran dari guru. Baik itu perbedaan dari IQ, tingkat kemalasan ataupun masalah psikis dari peserta didik. Oleh karena itu, untuk memperbaiki hasil belajar dari siswa yang masih dibawa standar, diperlukan dari pendidik untuk sekaligus menjadi motivator bagi peserta didiknya. Berikut beberapa cara untuk meingkatkan motivasi siswa dalam belajar;
1.      Belajar melalui model (keteladanan)
            Siswa sering mencari-cari alasan untuk tidak tertarik seperti lubang-lubang dalam cerita kita, kotrakdiksi, ketidaksesuaian antara kata-kata dan tindakan kita. Semakin banyak memberi teladan, semakin siswa tertarik dan mulai mencontoh.  
            Model-model pembelajaran biasanya disusun berdasarkan berbagai prinsip ataupun teori pengetahuan. Model pembelajaran dapat dijadikan sebagai pola pilihan yang mana seorang guru boleh memilih model pembelajaran yang sesuai dan efisien guna mencapai tujuan pendidikan. Model pembelajaran berdasarkan teori antara lain; Model interaksi sosial, Model pemrosesan informasi, Model personal (Personal Models), Model Modifikasi Tingkah laku (Behavioral).


2.      Belajar kebermaknaan
            Pembelajaran bermakna merupakan suatu proses dikaitkannya informasi baru pada konsep-konsep relevan yang terdapat dalam struktur kognitif seseorang. Dalam pembelajaran bermakna terjadi konflik kognitif, yaitu saat interaksi antara konsepsi awal yang telah dimiliki siswa dengan fenomena baru yang dapat di integrasikan begitu saja.
            Memiliki sebuah arti atau kebermaknaan dalam belajar menjadi salah satu faktor yang kuat dan juga menentukan dalam keberhasilan pendidikan. Seorang anak akan bersungguh-sungguh mengikuti proses pembelajaran ketika dia memahami tujuan, manfaat serta keuntungan dari proses pembelajaran tersebut bagi dirinya. Untuk itulah upaya membangun kebermaknaan dalam proses pembelajaran merupakan sesuatu yang harus ada. Dapat ditanamkan (dibangun) sesuai tingkat penalaran peserta didik dengan berbagai metode, dan ini harus dibangun secara menyeluruh, utuh dan mendasar (subtansif). Selain itu, harus meliputi empat dimensi potensi dasar manusia, diantaranya fisiologis, intelektual, emosional, dan spiritual.
3.      Melakukan interaksi
            Dari berbagai bentuk intraksi, khususnya mengenai interaksi yang sengaja, ada suatu istilah yakni interaksi edukatif. Interaksi edukatif ini adalah interaksi yang berlangsung dalam suatu ikatan untuk tujuan pendidikan dan pengajaran.
            Dengan kata lain apa yang dinamakan interaksi edukatif, secara khusus adalah sebagai interaksi belajar-mengajar. Interaksi belajar-mengajar mengandung suatu arti adanya kegiatan interaksi dari tenaga pengajar yang melakukan tugas mengajar di suatu pihak, dengan warga belajar (siswa, anak didik/subjek belajar) yang sedang melaksanakan kegiatan belajar di pihak lain.
            Guru harus menjalin rasa simpati dan saling pengertian. Membina hubungan bisa memudahkan guru dalam melibatkan siswa, memudahkan pengelolaan kelas, memperpanjang waktu fokus, dan meningkatkan kegembiraan. Karena sejauh kita memasuki dunia siswa, sejauh itu pula pengaruh yang kita miliki di dalam kehidupan mereka. Perlu ditegaskan bahwa prinsip mengajar adalah mempermudah dan memberikan motivasi kegiatan belajar.
4.      Penyajian yang menarik
            Dalam menyiapkan atau memberikan suatu materi kepada peserta didik, guru harusnya memberikan suatu penyajian yang menarik siswa agar lebih termotivasi. Cara menyajikan materi antara lain sebagai berikut;
a.       Memvariasikan prosedur atau metode belajar,
b.      Jangan biarkan siswa dalam kesulitan,
c.       Tanyakan mengenai kesulitan siswa atau berilah kesempatan bertanya,
d.      Penyajian materi dengan alat peraga, audio, audio visual atau dengan contoh benda-benda riil yang telah disiapkan dengan baik,
e.       Memberikan kegiatan dengan melibatkan semua siswa dan sediakan bagian siswa untuk kerjasama dengan kelompoknya,
f.       Beri kesempatan siswa untuk menulis catatan penting,
g.      Memberikan motivasi siswa (keyakinan, rasa simpati, kemampuan yang dimiliki, ambil bagian).
            Penyajian yang menarik pun bisa dilakukan dengan cara yang beragam, misalnya mulai dari lingkungan kelas yang dibuat semenarik mungkin dengan berbagai poster, berbagai warna, hiasan, ataupun penataan bangku yang bervariasi.
5.      Temu tokoh
            Temu tokoh yang dimaksudkan agar siswa lebih termotivasi yaitu pihak sekolah mengundang beberapa pihak (tokoh) yang telah berhasil baik dalam bidang pendidikan ataupun diluar pendidikan untuk memaparkan perjuangan yang telah dilalui didepan para siswa. Temu tokoh ini diharapkan akan memunculkan semangat bagi siswa-siswa, mereka perlu atau butuh suatu prestasi, bahwa prestasi tidaklah suatu hal yang mudah di dapat akan tetapi melalui suatu kerja keras.
            Hal ini bisa dilaksanakan ketika memperingati hari-hari besar tertentu misalnya hari guru, hari pahlawan, atau hari-hari besar lainnya yang dapat embangkitkan motivasi dari peseta didik.
6.      Mengulangi kesimpulan materi
            Materi dalam proses belajar dan pembelajaran, diperlukan proses pengulangan terhadap materi ajar, supaya bisa membantu peserta didik mengingat kembali poin-poin penting tentang materi ajar. Dan juga dalam pembelajaran inovatif, strategi-strategi mengulang dapat membantu peserta didik memindahkan pembelajaran dari memori jangka pendek ke memori jangka panjang namun tidak membantu membuat bermakna informasi baru tersebut. Pengualangan memperkuat koneksi saraf dan menumbuhkan rasa “Aku tahu ini!”
7.      Wisata alam
               Siswa dapat melakukan perjalanan mengunjungi tempat tertentu untuk tujuan rekreasi, pengembangan pribadi, atau mempelajari daya tarik alam dengan memanfaatkan potensi sumberdaya alam, baik itu alami maupun budidaya atau hal-hal yang berkaitan dengan materi pelajaranya.
            Proses guru dalam memotivasi peserta didik dengan cara wisata alam, sebenarnya merupakan proses belajar yang menjadi suatu usaha pemberian makna oleh siswa kepada pengalamannya melalui proses asimilasi dan akomodasi, akan membentuk kontruksi pengetahuan yang menuju pada kemutakhiran struktur kognitifnya.
C.    Permasalahan Yang Dihadapi Oleh Guru
            Dalam pengertian yang sederhana, guru adalah orang yang memberikan ilmu pengetahuan kepada anak didik. Guru dalam pandangan masyarakat adalah orang yang melaksanakan pendidikan di ttempat-tempat tertentu, tidak mesti di lembaga pendidikan formal, tetapi bias juga di masjid, di surau/mushalla, di rumah, dan sebagainya. Guru adalah semua orang yang berwenang dan bertanggung jawab untuk membimbing dan membina anak didik, baik secara individual maupun klasikal, di sekolah maupun di luar sekolah dan memegang peranan penting dalam pendidikan.
            Dalam menjalankan tugasnya guru tidak pernah lepas dari suatu masalah. Baik itu masalah kecil, ataupun masalah besar yang termasuk diantaranya masalah umum atau masalah khusus.
1.      Masalah umum
            Tingkat kesejahteraan guru-guru di Indonesia sangat memprihatinkan. Penghasilan para guru, dipandang masih jauh dari mencukupi, apalagi bagi mereka yang masih berstatus sebagai guru bantu atau guru honorer. Kondisi seperti ini, telah merangsang sebagian para guru untuk mencari penghasilan tambahan, diluar dari tugas pokok mereka sebagai pengajar, termasuk berbisnis di lingkungan sekolah dimana mereka mengajar. Peningkatan kesejahteraan guru yang wajar, dapat meningkatkan profesinalisme guru, termasuk dapat mencegah para guru melakukan praktek bisnis di sekolah. 
a.       Menyiapkan Bahan Pelajaran
            Menyiapkan bahan pelajaran adalah substansi yang akan disampaikan dalam proses belajar mengajar. Jika bahan pelajaran tidak tersedia maka proses belajar mengajar tidak akan berjalan. Ada dua persoalan dalam menguasai bahan pelajaran ini, yakni penguasaan bahan pelajaran pokok dan bahan pelajaran pelengkap. 
            Pelajaran merupakan inti dari kegiatan belajar mengajar, oleh karena itu guru khususnya atau pengembang kurikulum umumnya, harus memikirkan bahan ajar / topic pelajaran yang berkaitan dengan kebutuhan anak didik pada usia dan dalam lingkungan tertentu.
b.      Kegiatan Mengajar
            Dalam kegiatan belajar mengajar, guru dan anak didik terlibat dalam sebuah interaksi dengan bahan pelajaran sebagai media umumnya. Guru sebaiknya memperhatikan perbedaan individual anak didik, yaitu pada aspek biologis, intelektual dan psikologis. Kerangka berfikir demikian dimaksudkan agar guru mudah dalam melakukan pendekatan kepada setiap anak didik secara individual yang nantiya akan merapatkan hubungan guru dengan anak didik.
c.       Metode Megajar
            Dalam kegiatan belajar mengajar, guru tidak harus terpaku dengan menggunakan satu metode, tetapi guru sebaiknya menggunakan metode yang bervariasi agar jalanya pengajaran tidak membosankan tetapi menarik perhatian anak didik. Akan tetapi penggunaan metode yang bervariasi tidak akan menguntungkan kegiatan belajar mengajar bila penggunaannya tidak tepat dan sesuai dengan situasi yang mendukungnya dan tidak sesuai  dengan kondisi psikologis anak didik.
2.      Masalah khusus
            Masalah pokok yang dihadapi guru, baik pemula maupun yang sudah professional adalah pengelolaan kelas. Pengelolaan kelas adalah keterampilan guru menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal dan mengembalikannya bila terjadi gangguan dalam proses sinteraksi edukatif. Dengan kata lain, kegiatan-kegiatan untuk menciptakan dan mempertahankan konsisi yang optimal bagi terjadinya proses interaksi edukatif. Yang termasuk ke dalam hal ini adalah misalnya penghentian tingkah laku anak didik yang menyelewengkan perhatian kelas, pemberian ganjaran bagi ketepatan waktu penyelesaian tugas nak didik, atau penetapan norma kelompok yang produktif.
Suatu kondisi belajar yang optimal dapat tercapai jika guru mampu mengatur anak didik dan sarana pengajaran serta mengendalikannya dalam suasana yang menyenangkan untuk mencapai tujuan pengajaran. Pengelolaan kelas yang efektif merupakan prasyarat mutlak bagi terjadinya proses interaksi edukatif yang efektif.
Adapun tujuan keterampilan mengelola kelas adalah;
a.       Untuk anak didik
1)      Mendorong anak didik mengembangkan tanggung jawab individu terhadap     tingkah lakunya dan kebutuhan untuk mengontrol diri sendiri.
2)      Membantu anak didik mengetahui tingkah laku yang sesuai dengan tata tertib     kelas dan memahami bahwa teguran guru merupakan suatu peringatan dan bukan kemarahan.
3)      Membangkitkan rasa tanggung jawab untuk melibatkan diri dalam tugas dan pada kegiatan yang diadakan.
b.      Untuk Guru:
1)      Mengembangkan pemahaman dalam penyajian pelajaran dengan pembukaan yang lancar dan kecepatan yang tepat.
2)      Menyadari kebutuhan anak didik dan memiliki kemampuan dalam memberi petunjuk secara jelas kepada anak didik.
3)      Mempelajari bagaimana merespon secara efektif terhadap tingkah laku anak didik yang mengganggu.
4)      Memiliki strategi remedial yang lebih komprehensif yang dapat dipergunakan dalam hubungannya dengan masalah tingkah laku anak didik yang muncul di dalam kelas.
3.      Solusi terhadap permasalahan
            Dengan adanya UU Guru dan Dosen, barangkali kesejahteraan guru dan dosen (PNS) agak lumayan. Pasal 10 UU itu sudah memberikan jaminan kelayakan hidup.
            Di dalam pasal itu disebutkan guru dan dosen akan mendapat penghasilan yang pantas dan memadai, antara lain meliputi gaji pokok, tunjangan yang melekat pada gaji, tunjangan profesi, dan tunjangan khusus serta penghasilan lain yang berkaitan dengan tugasnya. Mereka yang diangkat pemkot/pemkab bagi daerah khusus juga berhak atas rumah dinas.
            Dalam pasal 14 UU Guru dan Dosen juga disebutkan bahwa guru itu berhak memperoleh penghasilan di atas kebutuhan hidup minimum dan jaminan kesejahteraan sosial. Yang dimaksud dengan penghasilan di atas kebutuhan hidup minimum adalah pendapatan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup guru dan keluarganya secara wajar, baik sandang, pangan, papan, kesehatan, pendidikan,rekreasi, maupun tunjangan di hari tua.



BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
1.      Pengertian motivasi
      Motivasi adalah kekuatan penggerak yang membangkitkan aktivitas pada makhluk hidup, dan menimbulkan tingkah laku serta mengarahkannya menuju tujuan tertentu.
2.      Cara memotivasi siswa
      Cara memotivasi siswa yang memiliki masalah yang berbeda-beda dalam memahami materi pelajaran yng diberikan, ada beberapa macam cara. Yaitu; (a) belajar mealui model, (b) menerapkan belajar kebermaknaan, (c) melakukan interaksi yang intensif kepada siswa, (d) memberikan penyajian yang menarik, (e) melakukan temu tokoh, (f) mengulangi kesimpulan materi yang pernah diberikan, (g) melakukan wisata alam.
3.      Permasalahan yang dihadapi oleh guru
      Guru merupakan jabatan atau profesi yang memerlukan keahlian khusus atas nama pengabdian guna pencapaian tujuan pendidikan nasional yang menyeluruh. Profesi guru bukanlah profesi tanpa masalah, baik masalah dari diri sendiri, ataupun masalah yang sumbernya dari luar yang berkaitan dengan profesi dibidang pendidikan. Masalah yang dihadapi oleh guru diantaranya; masalah kesejahteraan, model proses belajar mengajar, penyiapan bahan pelajaran, kegiatan mengajar ataupun metode dalam mengajar.
4.      Solusi atas permasalahan yang dihadapi guru
      Solusi dari permasalahn yang dihadapi oleh guru terutama masalah kesejahteraan ialah adanya UU Guru dan Dosen pasal 10 yang sudah memberikan jaminan kelayakan hidup. Dalam pasal tersebut disebutkan guru dan dosen akan mendapat penghasilan yang pantas dan memadai, antara lain meliputi gaji pokok, tunjangan yang melekat pada gaji, tunjangan profesi, dan tunjangan khusus serta penghasilan lain yang berkaitan dengan tugasnya. Mereka yang diangkat pemkot/pemkab bagi daerah khusus juga berhak atas rumah dinas.



B.     Saran
            Kami menyadari penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan untuk itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik pembaca agar penyusunan makalah kami kedepannya lebih baik lagi. Dan semoga makalah kami ini dapat bermanfaat baik bagi pembaca maupun kami sebagai penyusun.


DAFTAR PUSTAKA


Komentar

Postingan Populer